Legacy Lead of ASEAN QR Code Pandu Sjahrir menyampaikan, penggunaan ASEAN QR Code bakal menyasar pada Filipina dan dua negara Asia Timur yaitu Jepang dan Hongkong. Pandu bilang, nantinya masyarakat Indonesia yang berada di tiga negara tersebut bisa menggunakan pembayaran QR code melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). "Negara tadi yang kita sudah sebut, kita sekarang sedang berbicara dengan Filipina. Kita juga sedang berbicara dengan ASEAN Plus, jadi salah satu negara adalah Jepang dan juga Hongkong," ujar Pandu kepada awak media di Hotel Sultan, Senin (4/9/2023).
Fasilitas pembayaran lintas batas ini memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi. Kata Pandu, pembayaran bisa dilakukan hanya menggunakan handphone. "I think dari sisi spirit semuanya ingin melaksanakan. Jadi bagus mereka merasa bahwa adopsi digital very positif karena mereka akan lihat lebih banyak cross border transaction. Dan juga untuk orang bisa datang ke negara negara tersebut semua melalui payment pake HP," Adapun terkait penerapannya, Pandu enggan membeberkan lebih lanjut. Namun, dia memastikan seluruh infrastruktur sudah dinyatakan siap.
Anya Geraldine Sporty Pakai Hotpants saat Nonton Pertandingan Bulu Tangkis Live Streaming Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 Hari Ini, Misi Apriyani/Fadia Ukir Sejarah QRIS Lintas Batas ASEAN Bakal Masuk Filipina Jepang hingga Hongkong
Kunci Jawaban PKN Kelas 12 Halaman 92: Jelaskan Pengaruh Negatif Kemajuan Iptek bagi Indonesia Halaman all Sindiran Legenda Bulu Tangkis Indonesia kepada Pemain: Kurangi Main Media Sosial QRIS bakal Masuk Filipina, Jepang, dan Hongkong
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 88 89 Kurikulum Merdeka: Teks Negosiasi Halaman all "Dari sisi infrastruktur payment karena kita mulai Business to Consumer atau B2C dulu consumer pembayarannya, buat konsumsi jadi poin simple menurut saya," jelasnya. Asal tahu saja, ASEAN QR Code merupakan salah satu proyek warisan dari ASEAN. Proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas.
Sehingga memudahkan UMKM untuk memperluas basis pelanggannya dan menjangkau pasar baru di kawasan dengan mengurangi biaya transaksi dan risiko nilai tukar mata uang asing. Inisiatif ini akan membuka peluang baru bagi dunia usaha dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di kawasan ASEAN.